Senin, 30 September 2013

Ilmu Pembersih Hati

ILMU PEMBERSIH HATI

Bismillahirrahmaanirrahiim....

"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat" (QS. Al-Mujaadilah [58]:11)

Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam mengajarkan sebait doa yang disunnahkan untuk di panjatkan kepada Allah Azza Wajalla sebelum seseorang hendak belajar. Doa itu berbunyi :
"Allahumanfa'nii bimaa'allamtanii wa'aliimnii maa yanfa'unii wa zidni 'ilman maa yanfa'unii"
Dengan doa ini seorang hamba berharap dikaruniai ilmu yang permanfaat oleh-Nya, Dzat Maha Pemberi Ilmu.

Imam Malik bin Anas Radhiallahu 'anhu "Yang bernama ilmu itu bukan kepandaian atau banyak meriwayatkan (sesuatu) melainkan hanyalah nuur yang di turunkan Allah kedalam hati manusia. Adapun bergunanya ilmu itu adalah untuk mendekatkan diri manusia kepada Allah dan menjauhkannya dari kesombongan.

Ilmu itu hakekatnya adalah kalimat-kalimat Allah. Terhadap Ilmu-Nya sungguh tidak akan pernah ada satupun makhluk di jagat raya ini yang bisa mengukur Kemahaluasannya.
"Katakanlah,'Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menuliskan) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (dituliskan) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)" (QS. Al-Kahfi {18}:109)
Firman Allah yang lainnya:
"Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana" (QS. Luqman [31]:27)
Ilmu yang dititipkan pada manusia mungkin tak lebih dari setitik air di tengah samudera luas. Kendatipun demikian, barangsiapa yang di karuniai ilmu oleh Allah, yang dengan ilmu tersebut semakin bertambah dekat dan kian takutlah ia kepada-Nya, niscaya "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat" (QS. Al-Mujaadilah [58]:11). Sungguh, janji Allah itu tidak akan pernah meleset sedikitpun!

Bagaimana caranya agar kita dapat memperoleh ilmu yang sinar cahayanya dapat meluas dalam dada serta dapat membuka pintu hati?

Imam Syafi'i semasa menjadi santri pernah mengeluh kepada gurunya,

"Wahai, Guru. Mengapa ilmu yang sedang ku kaji ini susah sekali memahaminya dan bahkan cepat lupa?"

Sang Guru menjawab:"Ilmu itu ibarat cahaya. Ia hanya dapat menerangi gelas yang bening dan bersih."

Artinya, ilmu itu tidak akan dapat menerangi hati yang keruh dan banyak maksiatnya.

Sekiranya saja hati kita telah bercahaya, subhanallah, hidup ini benar-benar akan terasa indah, nyaman, lapang dan tentram....

Subhanallah....!!!
Mudah-mudahan kita dimudahkan oleh-Nya untuk mendapatkan ilmu yang bisa menjadi penerang dalam kegelapan dan menjadi jalan untu dpat lebih bertaqarrub kepada-NYA.
Aamiin ya Allah ya Rabbal'alamiin....

Minggu, 29 September 2013

KEUTAMAAN DAN KEDUDUKAN UKHUWWAH DI SISI ALLAH SHUBHANA WATA'ALA

KEUTAMAAN DAN KEDUDUKAN UKHUWWAH 
DI SISI ALLAH SHUBHANA WATA'ALA

Ukhuwwah Islamiyah karena Allah merupakan berkah dan karunia Allah dan merupaka salah satu dari rahasia-rahasia Allah yang Maha Suci. 

Bila ukhuwwah Islamiyah telah bertemu dalam jalinan satu jiwa dengan jiwa lainnya, terjalinnya suatu ikatan iman dengan ketaqwaan, menimbulkan kesan positif dan ikatan sosial terlahirlah perumpamaan bangunan yang kokoh, maka Allah Azza Wajalla telah menjadikan baginya kemuliaan dan keutamaan dan kedudukan yang tinggi, yang akan menghantarkan kaum mukmin keposisi terhormat, Ambisius (tidak henti-hentinya mengejar karunia-Nya dan berjalan di dalam taman-Nya serta memulai suatu pekerjaan bersandar dari keindahan hikmah-Nya.

Sesungguhnya keutamaan ukhuwwah pada ummat dan kenikmatan Islam bagi tata kehidupannya adalah Allah Shubhana Wata'ala telah mempersatukan di antara mereka hati mereka, dan mempersatukan jiwa-jiwa mereka setelah berjauhan dan bercerai berai, kemudian Allah Shubhana Wata'ala mengembalikan kebajikan kepada mereka, sebagaiman firman-Nya :

"Dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah menjinakan antara hatimu, lalu menjadikan kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara" (QS. Ali'Imron :103)
Dengan sebab hal di ataslah kita di selamatkan dari api neraka, sebagaimana firman-Nya dalam lanjutan ayat itu :
"Dan  kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya"
Kemudian diberikan-Nya tugas kepada kita suatu kewajiban untuk beramal di jalan kebajikan tersebut, seperti dalam ayat berikut:
"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan ummat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung"
(QS. Ali'Imran :104) 
Dan sesungguhnya persaudaraan dan persatuan tidak lain merupakan buah dari kebajikan akhlak, sedangkan tafarruq (perselisihan) tidak lain merupakan hasil dari kebejatan akhlak.

Didalam islam keutamaan akhlak yang baik dan bagus adalah tidak disembunyikan. Terlihat dalam pujian Allah terhadap Nabi utusan-Nya Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam.

Firman Allah :
"Dan sesungguhnya kamu  benar-benar berbudi pekerti yang agung." (QS. Al-Qalam:4)

Dan Rasulullah bersabda:
"Sebagian besar orang yang msuk Syurga ialah karena ketaqwaan dan kebajikan akhlaknya"
Banyak hadits yang meriwayatkan perihal keutamaan persaudaraan karena Allah, dan kedudukan yang tinggi bagi mereka yang menjalin persaudaraan karena Allah itu.
Berkata Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam persoalan ukhuwah fillah.
"Barang siapa yang menjalin persaudaraan karena Allah maka Allah akan meninggikan derajatnya di dalam Syurga, tidak condong suatu apapun dalam amalanya"
Berkata Abu Idris al-Khaulani kepada Muadz bin Jabal :
"Sesungguhnya aku mencintaiAnda karena Allah". 
Maka Muadz berkata :
"Sampaikanlah berita gembira dan bergembiralah. Sesungguhnya aku telah mendengar dari Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam berkata: "Suatu kelompok manusia kelak akan memperoleh kursi di sekitar Arsy pada hari kiamat, wajah mereka bagaikan bulan purnama pada malam lailatul qadar, waktu itu manusia terkejut padahal mereka tidak merasa takut, mereka itulah Auliya Allah yang tidak pernah merasa khawatir.
Kemudian aku (Muadz) bertanya: "Siapakah mereka itu, ya Rasulullah?" Beliau menjawab: "Mereka adalah yang berkasihan karena Allah".(HR Ahmad dan Hakim)

Dan diriwayatkan oleh Abu Hurairah Ra, berkata Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam dalam masalah ini :
"Sesungguhnya di sekitar Arsy terdapat mimbar-mimbar dari cahaya, yang di atasnya terdapat suatu kaum yang menggunakan pakaian cahaya. Wajah mereka bercahaya, dan mereka itu bukan Nabi bukan juga para syuhada. Akan tetapi para Nabi dan Syuhada tertegun (merasa iri) kepada mereka sehingga mereka berkata: "Hai Rasulullah, tolong beritahu siapa gerangan mereka itu?" Beliau menjawab: "Mereka adalah yang saling menjalin cinta ksih karena Allah, dan saling bermajelis (duduk memeikirkan sesuatu) karena Allah, dan saling mengunjungi karena Allah semata." (HR Nasa'i dalam Sunan Al-Kubra)
Dan dari Umar bin Khattab Ra, bahwasanya Rasulullah Shalallahu alaihi Wasallam bersabda:
"Sesungguhnya sebagian dari hamba Allah terdapat sekelompok manusia, mereka itu bukan dari golongan Nabi, tidak pula dari golongan syuhada, akan tetapi para Nabi dan syuhada merasa iri atas kedudukan mereka di sisi Allah. Mereka berkata: "Hai Rasulullah, tolong beritahu kami siapakah mereka itu?" Beliau berkata:"Mereka adalah satu kaum yang saling mencintai karena Allah, bukan atas dasar hubungan rahim di antara mereka dan juka bukan karena uang yang mereka berikan. Maka demi Allah....sesungguhnya wajah mereka memancarkan cahaya, cahaya yang sangat terang. Mereka tidak merasa takut ketika orang-orang lain merasa takut, dan merkea tidak merasa khawatir ketika orang lain merasakan kekhawatiran."
Kemudian beliau membacakan: "Sesungguhnya wali-wali Allah itu tidak pernah merasa takut dan tidak pula merasa khawatir." 
Abu Hurairah Ra meriwayatkan bahwa Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda :
" Allah Shubhana Wata'ala berfirman pada hari kiamat: "Dimana orang-orang yang menjalin rasa cinta karena Aku?" Hari ini pada saat tidak ada lagi naungan apapun kecuali naungan-Ku maka akan Aku naungi mereka di bawah naungan-Ku. Ada sebanyak 7 kelompok dari mereka itu yang mendapat perlindungan Allah disaat tidak ada perlindungan lain pada hari itu kecuali perlindungan-Nya saja....Sebagaimana diriwayatkan Asy-Syaikhani bahwa di antara 7 kelompok itu adalah dua orang yang menjalin cinta karena Allah, berkumpul karena Allah, dan berpisah juga karena Allah." (HR Ibnu Hibban dan Hakim dari Anas Ra).

Disalin Ulang dari Buku "Bercinta dan Bersaudara karena Allah" Ustazd Husni Adham Jarror




Sabtu, 28 September 2013

Makna Ukhuwah Fillah (Persaudaraan Karena Allah)

Makna Ukhuwah Fillah
(Persaudaraan Karena Allah)

Ukhuwah fillah merupaka ikatan iman yang ditegakan atas dasar manhaj Allah, yang memancar (berhulu) dari rasa ketaqwaan dan bermuara kepada pengendalian yang kokoh dengan tali-Nya. (i’tisaham bi hablillah)

Ukhuwah Islamiyah merupakan tujuan suci, cahaya Rabbaniyah, sekaligus merupaka nikmat Illahiyyah. Allah Azza Wajalla menuangkan cahaya dan nikmat-Nya pada hati dari setiap hamba-hamba-Nya yang mukhlish (ikhlas), mensucikan (memurnikan) mereka dari kepemimpinan-Nya dan melindungi mereka dari akhlak-akhlak-Nya. Dialah yang mengajar mereka kejujuran, keimanan, dan kedalaman keikhlasan. Dan sesungguhnya itulah yang dinamakan kekuatan iman seseorang yang membekas pada hatinya secara mendalam dengan dipenuhi rasa cinta (mahabbah), rasa kasih sayang, dan rasa saling menghormati.  Sekaligus sebagai ikatan timbale balik diantara sesame mereka yang telah mengikatkan dirinya dengan dasar akidah Islam dan untaian keimanan dan taqwa.

Maka tidak ada persaudaraan (sejati) tanpa adanya iman dan tidak adanya iman tanpa adanya persaudaraan.

Allah Shubhana Wata’ala berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat” (QS. Al-Hujuraat:10)
Sebagaimana juga bahwa tidak ada ukhuwwah tanpa adanya taqwa dan taqwa tanpa adanya ukhuwwah…seperti yang difirmankan Allah Shubhana Wata’ala :
“Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertaqwa” (QS Az-Zukhruf:67)
Jika anda mendapati suatu persaudaraan yang dibelakangnya tidak didukung oleh keimanan maka akan anda dapati bahwa persaudaraan semacam itu tidak akan membawa kemaslahatan dan manfaat yang saling timbal balik. Begitu juga jika anda dapati keimanan (iman) yang tidak didukung oleh persaudaraan maka bisa anda simpulkan bahwa betapa rendah kadar keimanan itu yang bahkan justru mengarahkan kepada keterjerumusan.

Jiwa seseorang yang terpateri oleh iman dan jiwa yang terjalin dengan taqwa akan menimbukan ketegaran untuk mempertemukannya dengan sesama (orang-orang mukmin) berdasarkan iman dan taqwa sehingga belas kasih yang sesungguhknya dapat dirasakan pada waktu pertama sekali berjumpa walau perjumpaan itu sangat singkat dan kasih sayangnya dapat dirasakan pada awal sekali perkenalan walau hal itu berlangsung dengan cepat. Bahkan di antara mereka berdua terjalin hubungan sebagai saudara seolah-olah mereka merupakan satu jiwa (jiwa yang satu), dan hati mereka berdua akan saling menarik bagaikan hati yang satu hingga jika mahabban itu berdenyut pada urat nadi mereka berdua dan ukhuwwah mengalir melalui darah mereka berdua dan mawaddah (rasa saling memiliki) telah memancar dari wajah mereka berdua maka saudara yang satu akan menggenggam erat tangan saudara yang lainnya sebagaimana layaknya teman akrab yang saling merindukan, saling mengasihi, berjalan senasib sepenanggungan penuh kemurnian. Mereka melangkah tanpa ragu karena mereka telah menjalin kesetiaan dan senantiasa menaungi titian-titian perjalanannya dengan naungan mahabbah (cinta kasih) dalam pengertian yang luas.

Keindahan konsep seperti ini di perkuat oleh Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam sebagaimana yang diriwayatkan Asy-Syaikhani sbb:
“Manusia itu ibarat barang tambang seperti logam emas dan perak, terpandangnya mereka ketika  masa jahiliyah akan terpandang juga ketika masa Islaminya jika mereka telah faqih (memahami), adapun ruh-ruh mereka itu ibarat lasykar tentara yang berkumpul, maka yang saling mengenal akan intim sedangkan bagi mereka yang tidak saling mengenal akan berceceran” (HR. Bukhari)
Sesungguhnya yang dimaksud ukhuwwah Islamiyah di sini adalah bahwa setiap individu mampu memelihara saudaranya dengan rasa saling cinta dan kasih sayang, dan  ia mampu melaksanakan hak-hak saudaranya (dengan baik) meskipun tidak mendapat imbalan materi dengan tindakannya itu. Hal ini terjadi karena ia bekerja karena Allah Shubhana wata’ala dn mengembalikan semua kepada keimanannya dengan mengharap pahala dan balan dari-Nya.
Allah Shubhana Wata’ala berfirman:
“Yang menfkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkannya. Padahal tidak ada seorangpun member nikmat kepadanya yang harus dibalasnya, tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridhoan Rabb-nya Yang Maha Tinggi” (QS. Al-Lail:18-20)
Dengan demikian maka kedudukan ukhuwwah Islamiyah itu lebih tinggi dari hanya sekedar maslahat dan dari hanya sekedar batas-batasan keunggulan materi.


Dr. Yusuf Qardhawie dalam bukunya Al-Mujtama’Al-Islamie mengatakan bahwa ukhuwwah Islamiyah yang bercita-cita luhur itu mempu melahirkan Al-ikhaa’ul islamie. Dan tujuan terpenting daripadanya adalah persamaan hak (al-musaawah), saling membantu (at-Ta’aawun), dan cinta kasih karena Allah (al-hubbfillah).

Persamaan Hak

Persamaan hak dalam arti bahwa untuk keleluasaan persaudaraan (kawan akrab) masing-masing pribadi harus menanggalkan rasa fanatisme jahiliyah, dan meleburkan kepentingan-kepentingan pribadi yang dapat memisahkan kebangsawanan, keturunan, kekayaan dan kehormatan sehingga mereka berpecah-pecah berdasarkan jenis dan warna kulit, yang mana semua itu merupakan perpecahan yang dapat membentuk manusia saling bertentangan, berada dalam kegelapan dan kedzaliman ummat manusia serta didominasi oleh hawa nafsu.

Allah Shubhana Wata’ala berfirman :
“Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulias di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal” (QS. Al-Hujuraat :13)
Rasulullah bersabda :
“Hai umat manusia! Sesungguhnya rabb kalian itu esa adanya, dan nenek moyang kalian itu satu adanya, tidak ada keutamaan bagi bangsa Arab terhadap yang bukan Arab, tidak pula bagi kulit putih terhadap kulit berwarna kecuali atas dasar taqwa. Kalian semua dari Adam, dan Adam diciptakan dari tanah, sesungguhnya yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling taqwa di antara kalian”
Islam memperkokoh prinsip kebersamaan diantara kaum muslimin, mereka semua dinilai dari satu sudut padang, sehingga mereka itu dipandang sama menurut syariat, yakni dalam hal tanggung jawab dan kemampuan-kemampuanya dalan memikul kewajiban syar’i serta dalam masalah balasan terhadap apa yang telah dia kerjakan. Islam tidak membeda-bedakan di antara mereka, misalnya sana dalam masalah kewajiban menunaikan shalat dan haji maka Islam tidak memisahkannya antara si kaya dan si miskin, antara kewajiban hakim dan mahkum (pemerintah dan rakyat), dan tidak pula antara kewajiban si kulit putih dan si kulit hitam (berwarna), baik hal ini menyangkut masalah tanggung jawab maupun sanksi hukumnya.
Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda :
“ Demi Allah. Andaikan Fatimah puteri Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam mencuri pasti akan kupotong tangannya”
Merupakan contoh nyata dalam perbuatan yang menyangkut persamaan hak dalam sejarah Islam adalah kasus yang terjadi antara Abu Dzar dan Bilal yang sedang memperdebatkan suatu permasalahan di hadapan Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam, karena marahnya sampai-sampai Abu Dzar berkata:” Hai anak (si kulit) hitam!” “Seketika itu juga Nabi SAW menegurnya:” Hentikan segera, hentikan segera…! Sekali-kali tidak ada kelebihannya satu dengan yang lainnya bagi si kulit kecuali dengan amal shaleh”
Abu Dzar baru sadar setelah kemarahan Nabi SAW. Ia menyesali perbuatannya, dan meletakan pipinya di atas tanah seraya berkata kepada Bilal:” bangunlah….,maka tempelenglah pipiku”

Suatu ketika Suhail bin Amru, Harits bin Hisyam, Abu Shafyan bin Harb, dan pembesar-pembesar Quraisy telah berdiri di depan pintu Umar bin Khattab, akan tetapi ternyata Umar lebih suka mempersilahkan tamu lainnya yaitu Syuhaib bin Ar-Rumi dan Bilal Al-Habsyi yang keduanya adalah tergolong fakir miskin untuk terlebih dahulu diizinkan masu kedalam rumahnya.

At-Ta’aawun

Bantu membantu merupakan salah satu sikap mulia yang Nampak diantara sikap-sikap baik lainya memancar dari “persaudaraan Islam”. Allah Shubhana Wata’ala memerintahkan orang-orang untuk saling tolong menolong sebagaimana yang disebutkan dalam firman-Nya :
“Dan tolong menolonglah kamu (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran” (QS, Al-Maidah :2)
Rasulullah juga telah menggambarkan bagaimana seharusnya ummat Islam itu terpadu, maka beliau menyebutkan bagaikan suatu bangunan.
“Setiap mukmin yang satu bagi mukmin lainya bagaikan  suatu bangunan, satu di antara lainnya saling memperkokoh”
Dalam sejarah hidup manusia belum oernah ada suatu masyarakat yang ditegakan atas dasar ta’aawun, sebagaimana yang telah terjadi antara kaum Anshar dan Muhajirin yaitu prinsip ta’aawun yang berdasarkan cinta kasih penuh kemuliaan. Karena kecintaan terhadap saudaranya yang berdasar pada iman dan taqwa maka kaum Ashar rela sepenuh hati membantu segala keperluan kaum Muhajirin, sehingga akhirnya mereka bersatu dalam bangunan”Masyarakat Islam” pertama di Madinah.
Sebuah hadits diriwayatkan Bukhari, Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda:
“Setibanya kaum Muhajirin di Madinah, maka Rasulullah segera mempersaudarakan Abdurahman bin Auf dengan Sa’ad bin Ar-Rabi’. Ketika itu kepada Abdurahman, Sa’ad berkata:”Aku termasuk orang Anshar yang banyak kekayaan, dan kekayaanku akan ku bagi dua, setengahnya untuk Anda dan setengahnya untukku. Aku juga mempunyai dua orang istri, lihatlah mana yang Anda sukai, sebutkan namanya, maka ia akan segera aku ceraikan dan setelah usai masa iddahnya Anda kupersilahkan nikah dengannya” Abdurahman menjawab:”Semoga Allah memberkahi keluarga dan kekayaan Anda. Tunjukkan saja kepadaku letak pasar di kota Anda?”
Kemudian kepada Abdurrahman bin Auf ditunjukkan pasar Bani Qainuqa. Dan ketika ia pulang ternyata dia sudah membawa gandum dan samin. Dan untuk seterusnya ia berdagang di pasar tersebut.
Dan yang merupakan kesempurnaan ta’aawun di antara ikhwan adalah ikhlas terhadap saudaranya dalam hal menasehati, berbuat jujur kepadanya, tidak menipunya dan menemaninya dengan akrab tanpa mempermasalahkan cacatnya (cacat fisik).

Aktivitas lain dari ta’aawun adalah berupa mencegah gangguan yang menimpa saudaranya selama dimungkinkan selalu memberikan pertolongan kepada saudaranya terhadap apa yang diperlukan. Sesungguhnya Allah Shubhana Wata’ala itu penolong hamna-Nya, dan hamba sendiri dalam hal pertolongan saudaranya atau sebaliknya (saling tolong menolong).

Termasuk Ta’aawun menolong saudaranya dalam hal mencegah terhadap perbuatan dzalim.

Rasa Cinta karena Allah

Cinta karena Allah itu mempunyai beberapa tingkatan. Tingkatan yang paling rendah adalah berlapang dada dan saling menghormati sesame ikhwan. Tidak patut seorang mukmin untuk memendam rasa saling iri terhadap yang lainnya yang bukan pada tempatnya, atau karena saling mendengki karena kesuksesan orang lain. Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda:
"Hindarilah kamu daripada (sifat) dengki, karena dengki itu akan memusnahkan segala amalam baikmu bagai api yang menghanguskan kayu" (HR Abu Daud)
Akan tetapi rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam memperbolehkan dengki akan dua hal, yaitu sebagaimana sabdanya yang diriwayatkan Bukhari :
"Tidak boleh dengki kecuali dua hal, (yaitu) seorang yang diberi Allah Shubhana Wata'ala kekayaan dan dipergunakannya kekayaan itu untuk mempertahankan yang hak, dan kepada seorang yang di beri Allah ilmu yang dengan ilmu itu diajarkan dan diamalkannya" 
Tingkatan lain yang menunjukan "rasa persaudaraan" adalah seseorang mengharap kebaikan saudaranya terhadap dirinya, dan berusaha melakukan kebaik-kebaikan kepada saudaranya tersebut seperti yang diharapkan untuk dirinya itu.
Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda:
"Tidaklah (sempurna) iman seseorang sehingga ia mencintai saudaranya itu seperti ia mencintai dirinya sendiri" (HR Bukhari Muslim)
 Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam telah menceritakan perihal orang-orang yang mengadakan persaudaraan karena Allah dengan kasih sayang dan kebaikan. Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas ra bahwa Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda:
"Sekuat-kuat ikatan iman adalah persaudaraan karena Allah, cinta karena Allah dan membenci karena Allah"
(HR Thabrani dari Ibnu Abbas)
Dalam hadits yang panjang perihal 7 golongan yang akan mendapat naungan (lindungan) Allah, antara lain adalah :
"Dua orang yang saling mencintai karena Allah, dimana keduanya berkumpul karena Allah dan berpisah karena Allah pula" (HR Bukhari Muslim)
Dalam hal kasih sayang, dapatlah diambil contoh bagaimana para sahabat rasulullah saling menaruh rasa kasih dan sayang di antara mereka sekalipun mereka dalam keadaan yang sangat mengancam keselamatan dirinya. Kisah ini terjadi ketika perang yarmuk, yaitu antara Ikrimah, Suhail bin Amru dan Harits bin Hisyam. Di waktu mereka dalam keadaan kritis (karena terluka dalam peperangan) kepada mereka disampaikan minum akan tetapi mereka semua menolak karena saling ingin mendahulukan saudaranya sehingga akhirnya mereka semua syahid karenanya. Ketika minum itu ditawarkan kepada salah seorang di antara mereka, ia berkata:"Berikan saja minum itu kepada si fulan"...sampai akhirnya mereka gugur semua sedang mereka belum sempat meminumnya. Ketika Ikrimah menerima air tersebut, ia sempat melihat Suhail, kemudian ia berkata:"Berikan saja kepada Suhail dulu." Ketika Suhail, hendak minum, ia sempat melihat Harits memperhatikannya, kemudian ia berkata:"Berikan saja pada Harits dulu." Namun belum pun sampai air itu kepada Harits, iapun keburu gugur.

~ Indahnya Tawakal ~

~ Indahnya Tawakal ~

“Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 153)

Sahabatku
Seorang hamba bertanya kepada dirinya, bagaimanakah caranya kita memiliki keindahan rasa dalam hati pada setiap kegelisahan?
Dan yang pasti dan tidak terpungkiri ialah bagaimana cara kita mengingat Allah subhanahu wa ta'ala dalam setiap kegelisahan itu sendiri.

Mereka mengeluh,
namun waktu tak pernah memperdulikan apa yang mereka keluhkan...
Mereka putus asa,
namun waktupun terus berputar dan tidak pernah memikirkan apa yang mereka sesalkan...

Pertolongan manusia, keluarga, teman, atau bahkan sahabat tidaklah lebih dari waktu yang bisa mereka berikan kepada kita yang meminta pertolongan dan tidak selamanya mereka bisa selalu ada ketika kita membutuhkan.
Jangan pernah bersedih atau sakit hati, mungkin ini cara Allah Shubhana WaTa'ala memanggil hambaNya untuk memohon pertolongan kepadaNya.

Rasulullah sholallahu 'alaihi wassalam bersabda:
"...Jika kamu meminta, mintalah kepada Allah, jika kamu memohon pertolongan, mohonlah pertolongan kepada Allah..." (H.R Tirmidzi)

Ketika kita bisa memilih untuk tegar,
mengapa kita harus terhanyut dalam kesedihan...
Ketika kita bisa memilih untuk bertawakal,
mengapa kita harus bersusah payah dalam kegelisahan...

Hanya manusia yang berjiwa tangguh yang mampu memberikan keindahan dalam setiap ujian.

Rasulullah sholallahu 'Alaihi wassalam bersabda :
"Sungguh mengagumkan urusannya orang mukmin itu, semua urusannya menjadi kebaikan untuknya...” (HR. Muslim)

Dan cara bagaimana kita bisa tersenyum dalam setiap ujian adalah bagaimana mana kita mengenal Allah SHubhanahu WaTa'ala dalam setiap ibadah kita.

"Orang yang selalu merasa sedih dalam setiap kehidupannya adalah orang yang tidak pernah mengenal Alllah subhanahu wa ta'ala dalam setiap aktivitasnya"


Subhanallah...Indahnya Tawakal dan hanya Allah tempat bergantung setiap segala kesenangan maupun kesulitan...Allahu Akbar.

JIKA ALLAH TAK CINTA

~ ** JIKA ALLAH TAK CINTA ** ~

Bismillahirrahmaanirrahiim....

Jika Allah tak cinta...
maka pagi ini Allah tidak akan menerbitkan mentari yang menerangi
Dia tidak akan membuat udara pagi mampu di hirup manusia

Jika Allah tak cinta...
maka ketika mata terpejam nyawa kita masih akan tertahan
tak kembali pada jasad kita hingga beku

Jika Allah tak cinta..
maka Dia tak akan beri kesempatan hidup...
ketika kita masih bergelimpang dosa...
jika hari ini ruh dan jasad masih bersatu....
nafas masih berhembus....
jantung masih berdetak teratur...
maka itulah bukti Allah cinta pada kita...

Dia beri kesempatan agar sang hamba menyadari kesalahan...
dan kemudian mensucikan dirinya....
ketika sang hamba kembali kepada-NYA
Allah akan menyambutnya dengan ucapan "SALAM"

Jika Allah tak cinta...
Dia akan biarkan hamba-hambanya sesat dan terjerumus...
dan menjauhkan cahaya-NYA dari sang hamba...
ketika sang hamba berada pada puncaknya maksiat...
Subhanallah....Allah masih mengulurkan tangan-Nya
untuk gapai sang hamba...

Jika Allah tak Cinta...
Dia keringkan tanah...
tak turunkan hujan...
Dia layukan bunga dan tumbuhan...
serta Dia matikan semua hewan...

Dan jika Allah tak cinta...
Dia tutup pintu Syurga...
dan Dia buka lebar pintu Neraka...

Duhai para hamba...
Cinta Allah mana lagi yang kita dustakan ?


 Subhanallah Walhamdulillahi wala illaha illallahu Wallahu Akbar

Doa Menjelang Malam

~**Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuhu...**~

Aamiin yuck doa menjelang malam
Semoga kita semua dalam lindungan Allah Azza Wajalla sampai bertemu esok hari dan bertemu serta berkumpul bersama handai taulan....

::Bismillahirrahmaanirrahiim::
 Ya Allah...
Jangan biarkan kami mengulang-ulang kebiasaan buruk kami
Setiap hari dan setiap saat...
Hingga kebiasaan itu menjadikan karakter dan kepribadian kami

 Ya Allah..
Kuatkan kami untuk menjadi hamba-Mu yang lembut
Penuh kasih sayang
Penuh kesabaran
Penuh pengertian
Penuh cinta
Dan penuh keikhlasan

 Ya Allah..
Sungguh kami lemah tanpa kekuatan-Mu
kami tak berdaya tanpa pertolongan-Mu
Kami tak bisa memperbaiki keburukan kami
Tanpa Engkau papah dan bimbing kami
Untuk kembali kejalan-Mu
Kembali dalam cinta-Mu

 Ya Allah..
Semoga di kala kami terbangun nanti
Engkau jadikan hati kami hati yang bersinar
Engkau jadikan perilaku kami perilaku yang menawan
Engkau jadikan sikap kami sikap yang menyejukan
Engkau jadikan lisan kami lisan yang menentramkan

 Ya Allah...
Kami berserah diri hanya pada Kasih Sayang dan Cinta_Mu


Aamiin Ya Rabbal'alamiin...

3 MACAM HATI

3 MACAM HATI

Imam Al-Ghazali membagi hati menjadi 3 macam :

Hati sehat dan bercahaya (yaitu hatinya orang-orang yang beriman, ikhlas dan penuh cinta),
  Hati sakit (yaitu hatinya orang-orang yang jengkel, dongkol, dendam, su'udzon, marah, suka menghasut, suka menggunjing),
  Hati mati (yaitu hatinya orang yang ingkar dan durhaka kepada ALLAH, Rasulullah, kedua orang tua, kepada Ulama'dan Guru).

Imam Al-Ghazali berkata: Penyebab Hati menjadi mati :

Ingkar kepada ALLAH, Rasulullah dan Para Ulama',
Prasangka buruk,
Menggunjing,
Memfitnah,
Malas Ibadah,
Memakan makanan yang haram,
Terlalu cinta dunia,
Tidak Ikhlas,
Marah dan dendam,
Kurang Bersyukur.

SUBHANALLAH...


Semoga ALLAH Terangi hati kita ini dalam keridhaan ALLAH, dan terhindar dari keserakahan dunia. Aamiin

~ Hidup tanpa DOA bagaikan Tentara Berperang tanpa SENJATA~

(¯`*•.¸Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuhu...¸.•*´¯)

.....::....Bismillahirrahmaanirrahiim.....::....

~ Hidup tanpa DOA bagaikan Tentara Berperang tanpa SENJATA~

Allah sangat mencintai hambanya yang meminta dan memohon kepadaNya, justru Allah membenci orang-orang yang angkuh dan sombong untuk meminta dan memohon padanya. Padahal Dia lah yang telah memberi kita kehidupan ini. Sabda Rasulullah :

مَنْ لَمْ يَسْأَلِ اللهَ يَغْضَبْ عَلَيْهِ
“Barangsiapa yang tidak memohon kepada Allah, maka Allah murka kepadanya”
(HR Tirmidzi dan Bukhari dalam Adabul Mufrad)

Banyak kaum muslimin yang merasa tidak perlu berdoa karena merasa tidak memenuhi syarat. Makanan yang tidak halal, hasil dari korupsi, memeras orang, mencuri dan lain-lain. Sedangkan orang yang makan makanan haram doanya tidak dikabulkan.Adakah sesuatu yang bisa diandalkan seorang muslim melebihi ‘senjata’ doa? Hingga ada yang rela mencampakkan doa agar bebas makan apa saja?

Seorang muslim yang mengerti makna doa dalam kehidupannya, tentu dia lebih baik meninggalkan makanan haram daripada menelanjangi kehidupannya tanpa doa. Karena TANPA DOA, kehidupan seorang muslim akan lebih berat dari pada seorang tentara berperang tanpa senjata.“Doa adalah sebab yang paling kuat untuk mencegah dari perkara yang dibenci dan menghasilkan sesuatu yang dicari.”

Kehidupan yang semakin menghimpit dan sempit, membuat orang menjadi banyak yang galau. Padahal jika menengok sejarah masa lalu, semua permasalahan kehidupan nyaris hampir sama mungkin lebih berat lagi cobaannya.

Nabi Yunus Alaihissalam dalam kegalauannya berdoa
“laa ilaaha illa anta subhaanaka inni kuntu minazh zhaalimin"

Allah menjawab doa beliau dengan firmanNya :

“Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan.” (QS al-Anbiya’ 88)

Nabi Ayyuub Alaihissalam dalam derita penyakitnya dan sembuh dengan doa

“Rabbi inni massaniyadh dhurru wa Anta Arhamur Raahimiin”,

Allah menjawab dengan firmanNya :
“Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya.” (QS al-Anbiya’ 84)

Jika seseorang merasa takut dan khawatir dari bahaya yang mengancam, Nabi yang mulia Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam berdoa :

“hasbunallahu wa ni’mal Wakiil”,

maka Allah menghindarkan mereka dari bahaya sebagaimana firmanNya :

“Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa,” (QS Ali Imran 174)

Manusia tidak lepas sedikitpun dari pertolongan Allah untuk meraih kesuksesan. Sehingga ia perlu berdoa kepada Allah untuk kebaikan seluruh urusannya, bukan hanya mengandalkan kehebatan dirinya yang hakikatnya sangat lemah tanpa pertolongan Allah. Karenanya, di antara doa yang diajarkan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wasallam adalah,

اللَّهُمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُو فَلاَ تَكِلْنِى إِلَى نَفْسِى طَرْفَةَ عَيْنٍ وَأَصْلِحْ لِى شَأْنِى كُلَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ

“Ya Allah, rahmat-Mu aku harap, dan janganlah Engkau serahkan (nasib) diriku kepada diriku sendiri meski hanya sekejap mata, perbaguslah untukku segala urusanku, tidak ada ilah yang haq kecuali Engkau.” (HR Abu Dawud)

Subhanallah Wa Alhamdulillah Wa Laa illaha Illallahu Allahu Akbar
Laa Haula wala Quwwata illa billahil 'aliyyil Adhim

SELALU OPTIMIS....

SELALU OPTIMIS....

Seberapa berat tantangan yang bakal dihadapi, kita harus tetap optimis. Hal sekecil apapun harus du syukuri termasuk kembalinya hari ini kita beraktivitas dan semangat untuk memulainya.
"Allah-lah yang menjadikan malam untuk kamu supaya kamu beristirahat padanya;
dan menjadikan siang terang benderang. Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyai karunia yang dilimpahkan atas manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur. " 
(QS Al Mu'min [40]: 61)

Orang yang mempunyai sikap optimistis ialah orang yang mempunyai ketaatan dan menegakkan semua yang dituntut oleh keimanannya. Dia berharap agar Allah tidak memalingkannya, menerima amalnya, dan tidak menolaknya, serta melipatgandakan pahala-Nya.

Allah telah berfirman:
 “Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya, kecuali Dia; dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak karunia-Nya” 
(QS Yunus [10]:107)

Jangan pernah pesimis menghadapi setiap permasalahan yang akan dan kita hadapi,

bukankah Allah telah berjanji bahwa dalam setiap kesulitan pasti ada kemudahan...

7 Sunnah Rasulullah Yang Harus Dijaga

7 Sunnah Rasulullah Yang Harus Dijaga

Cerdasnya orang yang beriman adalah, dia yang mampu mengolah hidupnya yang sesaat, yang sekejap untuk hidup yang panjang. Hidup bukan untuk hidup, tetapi hidup untuk Yang Maha Hidup. Hidup bukan untuk mati,tapi mati itulah untuk hidup.
Kita jangan takut mati, jangan mencari mati, jangan lupakan mati, tapi rindukan mati. Karena, mati adalah pintu berjumpa dengan Allah SWT.

Mati bukanlah cerita dalam akhir hidup,tapi mati adalah awal cerita sebenarnya, maka sambutlah kematian dengan penuh ketakwaan.

Hendaknya kita selalu menjaga tujuh sunnah Nabi setiap hari. Ketujuh sunnah Nabi SAW itu adalah:

1. Tahajjud

karena kemuliaan seorang mukmin terletak pada tahajjudnya.

2. Membaca Al-Qur’an sebelum terbit matahari

Alangkah baiknya sebelum mata melihat dunia, sebaiknya mata membaca Al-Qur’an terlebih dahulu dengan penuh pemahaman.

3. Jangan tinggalkan masjid terutama di waktu shubuh. 
Sebelum melangkah kemana pun langkahkan kaki ke masjid, karena masjid merupakan pusat keberkahan, bukan karena panggilan muadzin tetapi panggilan Allah yang mencari orang beriman untuk memakmurkan masjid Allah.

4, Jaga shalat Dhuha karena kunci rezeki terletak pada shalat dhuha.

5. Jaga sedekah setiap hari.

Allah menyukai orang yang suka bersedekah, dan malaikat Allah selalu mendoakan kepada orang yang bersedekahsetiap hari.

6. Jaga wudhu terus menerus karena Allah menyayangi hamba yang berwudhu. Kata khalifah Ali bin Abu Thalib, “Orang yang selalu berwudhu senantiasa ia akan merasa selalu shalat walau ia sedang tidak shalat, dan dijaga oleh malaikat dengan dua doa, ampuni dosa dan sayangi dia ya Allah”.

7. Amalkan istighfar setiap saat.

Dengan istighfar masalah yang terjadi karena dosa kita akan dijauhkan oleh Allah.

Dzikir, kata Arifin Ilham, adalah bukti syukur kita kepada Allah. Bila kita kurang bersyukur, maka kita kurang berdzikir pula, oleh karena itu setiap waktu harus selalu ada penghayatan dalam melaksanakan ibadah dan ibadah ajaran Islam lainnya.

“Dzikir merupakan makanan rohani yang paling bergizi,” katanya, dan dengan dzikir berbagai kejahatan seperti narkoba, KKN, dan lainnya dapat ditangkal sehingga jauhlah umat manusia dari sifat-sifat hewani yang berpangkal pada materialisme dan hedonisme..

SubhanALLAH...

ALLAHUMMA SHALI 'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD WA 'ALA ALIHI SAYYIDINAA MUHAMMAD

Ya ALLAH, Kirimkan shalawat untuk kekasih kami, Penerang hati kami, kepada junjungan-Mu dan hamba-Mu yang membawa cahaya iman islam kepada kami, Rasulullah Muhammad SAW.


Ya ALLAH, bimbing kami agar kami senantiasa mampu mengikuti dan mencintai sunnah beliau, sehingga kami bisa bertemu dengan beliau di padang Mahsyar kelak. Aamiin"

10 Langkah Seorang Istri Menuju Surga ALLAH

10 Langkah Seorang Istri Menuju Surga ALLAH

1. Seorang isteri harus menyadari dan menerima dengan ikhlas bahwa laki-laki adalah pemimpin kaum wanita.

2. Seorang Isteri harus menyadari bahwa hak (kedudukan) suami satu tingkat lebih tinggi dari isteri.

3. Seorang isteri harus taat kepada suami selama bukan kemaksiatan.

4. Seorang Isteri tidak boleh keluar rumah dengan alasan apapun tanpa izin suami.

5. Seorang isteri wajib memenuhi keinginan suami dalam nafkah batin kecuali dengan suatu alasan yang kuat terpaksa menolaknya.

6. Seorang isteri harus mendahulukan kepentingan suami dibanding apapun termasuk kepentingan orang tua.

7. Seorang Isteri harus menjaga kehormatan dirinya jika suami tidak ada.

8. Seorang isteri harus.menjaga harta juga kehormatan suami baik saat ada ataupun sedang tidak di rumah.

9. Seorang Isteri harus senantiasa mempercantik dirinya di depan suami.

10. Seorang Isteri berusaha menyenangkan hati suami dengan raut wajah yang tampak berseri.

Semoga wanita yg membaca tulisan ini menjadi wanita sholehah akhir zaman yang di Ridhoi ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala. aamiinn... Dan untuk para pria semoga menjadi pria yang sholeh bisa mengatur dan meimpin rumah tangga yang baik. Aamiin..

(Cantumkan jika ada doa khusus, agar kami para jamaah bisa mengaminkannya)

Silahkan Klik Like dan Bagikan di halamanmu agar kamu dan teman-temanmu senantiasa istiqomah dan bisa meningkatkan ketakwaannya kepada ALLAH SWT.

Ya ALLAH...
Muliakanlah orang yang membaca status ini
Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
Lapangkanlah hatinya
Bahagiakanlah keluarganya
Luaskan rezekinya seluas lautan
Mudahkan segala urusannya
Kabulkan cita-citanya
Jauhkan dari segala Musibah
Jauhkan dari segala Penyakit,Fitnah,Prasangka Keji,Berkata Kasar dan Mungkar.
Dan dekatkanlah jodohnya untuk orang yang
membaca dan membagikan status ini.


Aamiin ya Rabbal'alamin.

10 GODAAN SYETAN DALAM SHALAT

10 GODAAN SYETAN DALAM SHALAT

1. WAS-WAS SAAT MELAKUKAN TAKBIRATUL IHRAM

Saat mulai membaca takbiratul ihram “Allahu Akbar”, ia ragu apakah takbir yang dilakukannya itu sudah sah atau belum sah. Sehingga ia langsung mengulanginya lagi dengan membaca takbir. Peristiwa itu terus menerus terulang, terkadang sampai imamnya hampir ruku’.

Ibnul Qayyim rahimahullaah berkata: “Termasuk tipu daya syetan yang banyak mengganggu mereka adalah was-was dalam bersuci (berwudhu) dan niat atau saat takbiratul ihram dalam sholat”. Was-was itu membuat mereka tersiksa dan tidak tenteram.

2. TIDAK KONSENTRASI SAAT MEMBACA BACAAN SHOLAT

Sahabat Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam yaitu ‘Utsman bin Abil ‘Ash datang kepada Rasulullah dan mengadu: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya syetan telah hadir dalam sholatku dan membuat bacaanku salah dan rancau”. Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam menjawab, “Itulah syaitan yang disebut dengan Khinzib. Apabila kamu merasakan kehadirannya, maka meludahlah ke kiri tiga kali dan berlindunglah kepada Allah Subhaanahu wa ta’aala Akupun melakukan hal itu dan Allah Subhaanahu wa ta’aala menghilangkan gangguan itu dariku” (HR. Muslim)

3. LUPA JUMLAH ROKA’AT YANG TELAH DIKERJAKAN

Abu Hurairah radhiyallaah ‘anhu berkata, “Sesungguhnya Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam telah bersabda: “Jika salah seorang dari kalian sholat, syetan akan datang kepadanya untuk menggodanya sampai ia tidak tahu berapa rakaat yang ia telah kerjakan. Apabila salah seorang dari kalian mengalami hal itu, hendaklah ia sujud dua kali (sujud sahwi) saat ia masih duduk dan sebelum salam, setelah itu baru mengucapkan salam” (HR. Bukhari dan Muslim)

4. HADIRNYA PIKIRAN YANG MEMALINGKAN KONSENTRASI

Abu Hurairah radhiyallaah ‘anhu berkata: “Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam bersabda, “Apabila dikumandangkan azan sholat, syetan akan berlari seraya terkentut-kentut sampai ia tidak mendengar suara azan tersebut. Apabila muadzin telah selesai azan, ia kembali lagi. Dan jika iqamat dikumandangkan, ia berlari. Apabila telah selesai iqamat, dia kembali lagi. Ia akan selalu bersama orang yang sholat seraya berkata kepadanya: “Ingatlah apa yang tadinya tidak kamu ingat!”, sehingga orang tersebut tidak tahu berapa rakaat ia sholat” (HR Bukhari)

5. TERGESA-GESA UNTUK MENYELESAIKAN SOLAT

Ibnul Qayyim berkata: “Sesungguhnya ketergesa-gesaan itu datangnya dari syetan, karena tergesa-gesa adalah sifat gegabah dan sembrono yang menghalang-halangi seseorang untuk berprilaku hati-hati, tenang dan santun serta meletakkan sesuatu pada tempatnya. Tergesa-gesa muncul kerana dua perilaku buruk,yaitu sembrono dan buru-buru sebelum waktunya”.

Tentu saja bila sholat dalam keadaan tergesa-gesa, maka cara pelaksanaannya asal mengerjakan solat, asal selesai, sudah!!!. Tidak ada ketenangan atau thuma’ninah.

Pada zaman Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam ada orang sholat dengan tergesa-gesa. Akhirnya Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam memerintahkannya untuk mengulanginya lagi karena sholat yang telah ia kerjakan belum sah.

Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam bersabda kepadanya: “Apabila kamu sholat, bertakbirlah (takbiratul ihram). Lalu bacalah dari Al-Qur’an yang mudah bagimu, lalu ruku’lah sampai kamu benar-benar ruku’ (thuma’ninah), lalu bangkitlah dari ruku’ sampai kamu tegak berdiri, kemudian sujudlah sampai kamu benar-benar sujud (thuma’ninah) dan lakukanlah hal itu dalam setiap rakaat solatmu” (HR Bukhari dan Muslim)

6. MELAKUKAN GERAKAN-GERAKAN YANG TIDAK PERLU

Dahulu ada seorang sahabat yang bermain kerikil ketika sedang tasyahud. Ia membolak-balikkannya. Melihat hal itu, maka Ibnu Umar segera menegurnya selepas solat. “Jangan bermain kerikil ketika sholat karena perbuatan tersebut berasal dari syetan. Tapi kerjakan seperti apa yang dikerjakan Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam”. Orang tersebut bertanya: “Apa yang dilakukannya?” Kemudian Ibnu Umar meletakkan tangan kanannya diatas paha kanannya dengan jari telunjuk menunjuk ke arah kiblat atau tempat sujud. “Demikianlah saya melihat apa yang dilakukan Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam”, kata Ibnu Umar. (HR Tirmidzi)

7. MENENGOK KE KANAN ATAU KE KIRI KETIKA SHOLAT

Dengan sadar atau tidak, seseorang yang sedang sholat memandang ke kiri atau ke kanan, itulah akibat godaan syetan penggoda. Karena itu, setelah takbiratul ihram, pusatkan pandangan pada satu titik. Yaitu tempat sujud. Sehingga perhatian kita menjadi fokus dan tidak mudah dicuri oleh syetan.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah radhiyallaah ‘anhaa, ia berkata: “Saya bertanya kepada Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam tentang hukum menengok ketika sholat”. Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam menjawab, “Itu adalah curian syetan atas sholat seorang hamba”. (HR Bukhari)

8. MENGUAP DAN MENGANTUK

Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam bersabda: “Menguap ketika sholat itu dari syetan. Karena itu bila kalian ingin menguap, maka tahanlah sebisa mungkin” (HR Thabrani).

Dalam riwayat lain Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam bersabda, “Adapun menguap itu datangnya dari syetan, maka hendaklah seseorang mencegahnya (menahannya) selagi bisa. Apabila ia berkata ha… berarti syaitan tertawa dalam mulutnya” (HR Bukhari dan Muslim)

9. BERSIN BERULANG KALI SAAT SHOLAT

Syetan ingin mengganggu kekhusyukkan sholat dengan bersin, sebagaimana yang dikatakan Abdullah bin Mas’ud: “Menguap dan bersin dalam sholat itu dari syetan” (Riwayat Thabrani).

Ibnu Hajar menguraikan pernyataan Ibnu Mas’ud radhiyallaah ‘anhu, “Bersin yang tidak disenangi Allah Subhaanahu wa ta’aala adalah yang terjadi dalam sholat, sedangkan bersin di luar solat itu tetap disenangi Allah Subhaanahu wa ta’aala. Hal itu tidak lain karena syetan memang ingin mengganggu sholat seseorang dengan berbagai cara”.

10. TERASA INGIN BUANG ANGIN ATAU BUANG AIR

Rasulullah Shollallaah ‘alaih wa sallam bersabda: “Apabila salah seorang dari kalian bimbang atas apa yang dirasakan di perutnya apakah telah keluar sesuatu darinya atau tidak, maka janganlah sekali-kali ia keluar dari masjid sampai ia yakin telah mendengar suara (keluarnya angin) atau mencium baunya” (HR Muslim).

Berbahagialah orang-orang muslim yang selama ini terbebas dari berbagai macam gangguan syetan dalam solat. Semoga kita semua dibebaskan oleh Allah Subhaanahu wa ta’aala dari gangguan-gangguan tersebut. Dan bagi yang merasakan gangguan tersebut, sebagian atau keseluruhannya, janganlah putus asa untuk berjihad melawan godaan syetan yang terkutuk.

SUBHANALLAH...

Semoga ALLAH melindungi kita dari godaan syetan, dan mudah2n semua amalan shalat kita diterima oleh ALLAH SWT. Aamiin

(Cantumkan jika ada doa khusus, agar kami para jamaah bisa mengaminkannya)

Silahkan Klik Like dan Bagikan di halamanmu agar kamu dan teman-temanmu senantiasa istiqomah dan bisa meningkatkan ketakwaannya kepada ALLAH SWT.

Ya ALLAH...
Muliakanlah orang yang membaca status ini
Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
Lapangkanlah hatinya
Bahagiakanlah keluarganya
Luaskan rezekinya seluas lautan
Mudahkan segala urusannya
Kabulkan cita-citanya
Jauhkan dari segala Musibah
Jauhkan dari segala Penyakit,Fitnah,Prasangka Keji,Berkata Kasar dan Mungkar.
Dan dekatkanlah jodohnya untuk orang yang
membaca dan membagikan status ini.


Aamiin ya Rabbal'alamin.

AL-FATIHAH INDUK AL-QUR'AN & SHALAT

AL-FATIHAH INDUK AL-QUR'AN & SHALAT

Abu Hurairah ra memberitahukan Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, :
" Siapa yang tidak membaca Ummul Qur'an dalam shalat maka shalatnya tidak sempurna (Nabi mengulangnya sampai tiga kali).

Lalu seorang bertanya kepada Abu Hurairah : " Bagaimana kalau shalat kami mengikuti iman (menjadi makmum)"

Abu Hurairah menjawab, " Bacalah pelan-pelan, karena aku mendengar Rasulullah saw bersabda bahwa Allah Ta'ala berfirman : " Shalat itu Ku bagi dua, antara-Ku dan hamba-Ku. Untuk hamba-Ku adalah apa yang di mintanya "

SUBHANALLAH...

Semoga ALLAH jaga iman islam kita untuk terus berbakti dan mengabdi kepada ALLAH, dan mengikuti sunnah2 beliau. Aamiinn...

(Cantumkan jika ada doa khusus, agar kami para jamaah bisa mengaminkannya)

Silahkan Klik Like dan Bagikan di halamanmu agar kamu dan teman-temanmu senantiasa istiqomah dan bisa meningkatkan ketakwaannya kepada ALLAH SWT.

Ya ALLAH...
Muliakanlah orang yang membaca status ini
Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
Lapangkanlah hatinya
Bahagiakanlah keluarganya
Luaskan rezekinya seluas lautan
Mudahkan segala urusannya
Kabulkan cita-citanya
Jauhkan dari segala Musibah
Jauhkan dari segala Penyakit,Fitnah,Prasangka Keji,Berkata Kasar dan Mungkar.
Dan dekatkanlah jodohnya untuk orang yang
membaca dan membagikan status ini.


Aamiin ya Rabbal'alamin.

Kamis, 26 September 2013

Kumpulan Motivasi Islami Shahih


Kumpulan Motivasi Islami Shahih
  • Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hati yang tidak khusyu’, doa yang tidak didengar, jiwa yang tidak pernah puas, dan ilmu yang tidak bermanfaat. Aku berlindung kepada-Mu dari keempat hal itu.

Shohih An-Nasai III/1113

  • Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukminah, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka.

QS. Al-Ahzab: 26

  • Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Maukah kamu kuberitahu tentang sesuatau yang menurutku lebih aku khawatirkan terhadap kalian daripada (fitnah) Al Masih Ad Dajjal? Para sahabat berkata, “Tentu saja”. Beliau bersabda, “Syirik khafi (yang tersembunyi), yaitu ketika sesorang berdiri mengerjakan shalat, dia perbagus shalatnya karena mengetahui ada orang lain yang memperhatikannya

HR. Ahmad dalam musnadnya. Dihasankan oleh Syaikh Albani Shahiihul Jami’ 2604

  • Setiap manusia itu banyak berbuat salah, dan orang terbaik di antara mereka adalah yang bertaubat

HR. At Tirmidzi no.2687

Barang siapa taat kepada penguasa, maka dia telah taat kepadaku, dan barang siapa yang durhaka kepada penguasa berarti dia telah durhaka kepadaku
HR. Bukhari dan Muslim

  • Dan musibah apa saja yang menimpa kalian, maka disebabkan oleh perbuatan tangan kalian sendiri, dan Allah mema’afkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)

Qs. Asy-Syuura: 30

  • Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya

QS. An Nisa’: 116

  • Wanita mana saja yang meminta kepada suaminya untuk dicerai tanpa kondisi mendesak [alasan yang benar] maka haram baginya bau surga.

HR Abu Dawud no 1928, At-Thirmidzi dan Ibnu Majah, dan dishahihkan oleh Syaikh Albani

  • Sesungguhnya jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan memberi ganti padamu dengan sesuatu yang lebih baik.

HR. Ahmad 5/363. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih

  • Barangsiapa yang diuji dengan sesuatu dari anak-anak perempuan lalu ia berbuat baik kepada mereka maka mereka akan menjadi penghalang baginya dari api neraka

HR Al-Bukhari no 1418 dan Muslim no 2629
  • Akan datang suatu zaman di mana manusia tidak lagi peduli dari mana mereka mendapatkan harta, apakah dari usaha yang halal atau yang haram.

HR. Bukhari no. 2083, dari Abu Hurairah.

  • Dan Kami turunkan dari Al Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman…

QS. Al Isra: 82
  • Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang”.

(HR. Bukhari no. 6412, dari Ibnu ‘Abbas)
  • Barang siapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia tidak akan mampu mensyukuri sesuatu yang banyak.

(HR. Ahmad, 4/278. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan sebagaimana dalam As Silsilah Ash Shohihah no. 667).
  • Dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu’anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa diam -pandai menjaga lisan- niscaya dia akan selamat.


(lihat az-Zuhd li Ibni Abi ‘Ashim, hal. 15)

Hanya Allah Penentu Jodoh

Renungan :
Seorang lelaki telah meningalkan kekasihnya karena terlalu mengejar perempuan lain.. 
Perempuan ini tidak sedih, tidak menangis, tidak meraung2, tidak marah2 dan tidak bertindak 
kasar. Sebaliknya membiarkan lelaki itu pergi.. 
Maka datang seorang kawan menyapanya : 
"kenapa kamu tidak sedih dan mengapa kamu biarkan saja dia pergi kepada perempuan lain?" 
Perempuan itu  menjawab :"mengapa aku perlu bersedih?? 
Aku hanya kehilangan seorang yang tidak pernah mencintai diriku, sedangkan dia kehilangan
orang yang benar2 mencintainya.. 
Mungkin Allah dah tentukan jodohku dengan orang yang lebih baik daripada dia..
Dan buat apa memaksa orang yang sudah tidak mempunyai hati terhadap diriku.. 
Seandainya dia memang tercipta untukku, dia akan kembali kepadaku 
Allah itu Maha Adil lagi Maha Mengetahui..

Senin, 23 September 2013

Ya Allah....

Bismillahirrahmaanirrahiim.....
 Ya Allah...
 Jika suatu saat
 Aku kehilangan harapan dan tujuanku...
 Berikanlah padaku keyakinan...
 Bahwa...
 Takdir-MU lebih baik
 dari yang aku inginkan dan aku impikan...
 Hanya pada-MU ku gantungkan harapan...
 dengan mencari keridhaan-Mu
 Kabulkan ya Allah...
 Aamiin ya Rabbal'alamiin....

Ayat-Ayat Suci Al-Qur'an

Tukar Link

   Mencari
Ridho Illahi
tips blog info blog dll
Google PageRank Checker Powered by  MyPagerank.Net SEO Stats powered by MyPagerank.Net

Radio Muslim

Info Site

Flag Counter